- Saling ketergantungan positif, karena keberhasilan kelompok sangat tergantung pada usaha tiap anggotanya
- Tanggung jawab perseorangan
- Tatap muka, di mana setiap kelompok harus diberikan kesempatan untuk bertemu muka dan berdiskusi
- Komunikasi antar anggota, bahwa keberhasilan suatu kelompok juga tergantung pada kesediaan para anggota untuk saling mendengarkan dan kemampuan mereka untuk mengutarakan pendapat mereka
- Evaluasi proses kelompok, tidak perlu dilaksanakan setiap kali ada kerja kelompok, melainkan bisa diadakan selang beberapa waktu setelah beberapa kali pembelajaran terlibat dalam kegiatan cooperative learning.
Urge (dalam Toyyib Syaichoni, 2009:24-25), mengemukakan pendapatnya tentang kelebihan dan kekurangan pembelajaran kooperatif.
Adapun kelebihan dari pembelajaran kooperatif adalah sebagai berikut :
1). Siswa bekerja sama dalam mencapai tujuan dengan menjunjung tinggi norma–norma kelompok.
2). Siswa aktif membantu dan mendorong semangat untuk sama– sama berhasil.
3). Timbulnya interaksi–interaksi antar siswa seiring dengan peningkatan kemampuan mereka dalam berpendapat.
4). Aktif berperan sebagai tutor sebaya untuk lebih meningkatkan keberhasilan kelompok.
5). Interaksi antar siswa akan membantu meningkatkan perkembangan kognitif konservatif.
Sedangkan kekurangan dari pembelajaran kooperatif adalah sebagai berikut :
1). Model pembelajaran ini memerlukan banyak waktu dan tenaga.
2). Apabila terdapat kelas besar, sulit dalam pengorganisasiannya.
3). Sulit menghidupkan diskusi kelas dalam suasana kelas yang demokratis.
Demikian uraian singkat tentang pengertian model pembelajaran kooperatif. Semoga bermanfaat. Terima kasih telah berkunjung di blog kami.