Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif
Pengertian model pembelajaran kooperatif - Model pembelajaran kooperatif tidak sama dengan sekedar belajar kelompok. Pelaksanaan cooperative learning dengan benar akan memungkinkan pendidik mengelola kelas dengan lebih efektif. Roger dan David (dalam Anita Lie, 2004:31) menjelaskan, ”Tidak semua kerja kelompok bisa dianggap cooperative learning”. Menurut Anita Lie (2004:31) ada lima model pembelajaran kooperatif yang harus diterapkan, yaitu:

  •  Saling ketergantungan positif, karena keberhasilan kelompok sangat tergantung pada usaha tiap anggotanya
  • Tanggung jawab perseorangan
  •  Tatap muka, di mana setiap kelompok harus diberikan kesempatan untuk bertemu muka dan berdiskusi
  • Komunikasi antar anggota, bahwa keberhasilan suatu kelompok juga tergantung pada kesediaan para anggota untuk saling mendengarkan dan kemampuan mereka untuk mengutarakan pendapat mereka
  • Evaluasi proses kelompok, tidak perlu dilaksanakan setiap kali ada kerja kelompok, melainkan bisa diadakan selang beberapa waktu setelah beberapa kali pembelajaran terlibat dalam kegiatan cooperative learning.
Sedangkan menurut Agus Suprijono (2009:54), ’’Pembelajaran kooperatif adalah suatu konsep yang lebih luas meliputi semua jenis kerja kelompok termasuk bentuk yang lebih dipimpin oleh guru atau diarahkan oleh guru”. Selain itu menurut Wina Sanjaya (2008:242), “Pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran dengan menggunakan sistem pengelompokan/tim kecil, yaitu antara empat sampai enam orang yang mempunyai latar belakang kemampuan akademik, jenis kelamin, ras, atau suku yang heterogen”.

Urge (dalam Toyyib Syaichoni, 2009:24-25), mengemukakan pendapatnya tentang kelebihan dan kekurangan pembelajaran kooperatif.

Adapun kelebihan dari pembelajaran kooperatif adalah sebagai berikut :
1). Siswa bekerja sama dalam mencapai tujuan dengan menjunjung tinggi norma–norma kelompok.
2). Siswa aktif membantu dan mendorong semangat untuk sama– sama berhasil.
3). Timbulnya interaksi–interaksi antar siswa seiring dengan peningkatan kemampuan mereka dalam berpendapat.
4). Aktif berperan sebagai tutor sebaya untuk lebih meningkatkan keberhasilan kelompok.
5). Interaksi antar siswa akan membantu meningkatkan perkembangan kognitif konservatif.

Sedangkan kekurangan dari pembelajaran kooperatif adalah sebagai berikut :
1). Model pembelajaran ini memerlukan banyak waktu dan tenaga.
2). Apabila terdapat kelas besar, sulit dalam pengorganisasiannya.
3). Sulit menghidupkan diskusi kelas dalam suasana kelas yang demokratis.

Demikian uraian singkat tentang pengertian model pembelajaran kooperatif. Semoga bermanfaat. Terima kasih telah berkunjung di blog kami.